Jumat, 12 Oktober 2012

Lemak dan Minyak ( Fats and Oils )

1. Pengertian 




Minyak atau lemak merupakan komponen bahan makanan yang penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam keadaan padat disebut lemak. Lipid atau lipida lebih merupakan istilah ilmiah, yang mencakup baik minyak maupun lemak. Dalam pustaka asing, lipida yang kita makan umumnya disebut ditery fat, yang dapat kita terjemahkan lemak pangan. Lemak secara kimiawi tersusun oleh sekelompk senyawa yang berbeda. Dalam bahan makanan lemak dapat terdiri dari dua bentuk, yaitu yang tampak (visible) dan yang tidak tampak (invisible). Lemak yang tampak misalnya mentega, margarin, minyak goreng dan sebagainya. Lemak yang tidak tampak misalnya yang terdapat dalam berbagai bahan makanan seperti daging, kacang tanah, susu, telur, dan sebagainya.
Lemak merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Pada jaringan adiposa, sel lemak mengeluarkan hormon leptin dan resistin yang berperan dalam sistem kekebalan, hormon sitokina yang berperan dalam komunikasi antar sel. Hormon sitokina yang dihasilkan oleh jaringan adiposa secara khusus disebut hormon adipokina, antara lain kemerin, interleukin-6, plasminogen activator inhibitor-1, retinol binding protein 4 (RBP4), tumor necrosis factor-alpha (TNFα), visfatin, dan hormon metabolik seperti adiponektin dan hormon adipokinetik (Akh).


2. Sumber Lemak 



Berdasarkan sumbernya, lemak dapat digolongkan menjadi 2 jenis yakni:
  • Lemak yang berasal dari hewan
    Lemak yang berasal dari hewan mengandung banyak kolesterol.
    Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah Merupakan sejenis lipid yang merupakan molekul lemak atau yang menyerupainya. Kolesterol ialah jenis khusus lipid yang disebut steroid. Steroids ialah lipid yang memiliki struktur kimia khusus. Struktur ini terdiri atas 4 cincin atom karbon.
    Steroid lain termasuk steroid hormon seperti kortisol, estrogen, dan testosteron. Nyatanya, semua hormon steroid terbuat dari perubahan struktur dasar kimia kolesterol. Saat tentang membuat sebuah molekul dari pengubahan molekul yang lebih mudah, para ilmuwan menyebutnya sintesis.
    Lemak yang berasal dari hewan biasanya berbentuk padat. 
  • Lemak yang berasal dari tumbuhan
    Lemak yang berasal dari tumbuhan dikenal juga sebagai lemak nabati. Lemak nabati mengandung fitosterol. Fitosterol adalah kelompok steroid alkohol, fitokimia yang ada secara alami di dalam tumbuhan dan tidak ditemukan pada mamalia. Sesudah dipurifikasi, fitosterol tampak sebagai bubuk putih dengan bau lembut yang khas. Senyawa ini tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam alkohol. Senyawa ini banyak digunakan sebagai bahan tambahan pangan obat-obatan dan kosmetik.Lebih dari 250 jenis fitosterol ditemukan dari berbagai spesies tanaman, antara lain dari golongan 4-desmetil sterol, contoh: kampesterol, stigmasterol (dari minyak kedelai) dan b-sitosterol, yang terdapat pada serum lemak pada tumbuhan dan berguna bagi sintesis steroid. Pada alga coklat (bahasa Latin: phaeophyceae) ditemukan fukosterol dan kolesterol. Dari yeast dan ergot ditemukan senyawa C-28 ergosterol yang disebut juga mikosterol, berfungsi sebagai precursor bagi vitamin D2 (kalsiferol). Fitosterol merupakan triterpena yang penting demi menjaga struktur membran tumbuhan, dan dalam bentuk senyawa organik bebas, fitosterol digunakan untuk menjaga keseimbangan membran fosfolipid dari sel tumbuhan, seperti kolesterol pada membran sel hewan.
    Lemak yang berasal dari tumbuhan atau lemak nabati biasanya berbentuk cair.


3. Fungsi

Sebagai zat yang dibutuhkan tubuh, lemak merupakan sumber energi yang paling besar. Setiap gram lemak menyediakan 9 kalori, lebih besar dari kalori yang dihasilkan karbohidrat dan protein.  Lemak juga membantu penyerapan beberapa vitamin (vitamin A,D, E, dan K) dalam tubuh agar tubuh tetap sehat.
Dengan bantuan lemak, sel-sel dalam tubuh juga dapat dibangun dan bekerja dengan baik. Misalnya, lemak merupakan penyusun sel-sel dengan menyelimuti setiap sel saraf sehingga membuat saraf dapat menghantar pesan dengan lebih cepat dan baik.
Tubuh juga menggunakan lemak untuk memproduksi berbagai hormon dalam tubuh misalnya seperti prostaglandin yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi tubuh yang penting seperti tekanan darah, sistem saraf, denyut jantung, elastisitas pembuluh darah, dan pembekuan darah.
Selain itu, lemak ternyata berperan penting dalam memelihara kulit, rambut, dan berbagai organ penting dalam tubuh seperti ginjal, liver, organ reproduksi, serta menjaga badan tetap hangat. Banyak organ vital dalam tubuh seperti otak, ginjal, jantung, dan usus dilindungi oleh lemak dengan fungsinya yang seperti bantalan agar terhindar dari luka, cedera, dan menahan posisi organ pada tempatnya apabila terjadi benturan. Betapa pentingnya peranan lemak dalam tubuh.
Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" (A, D, E, dan K1) – yang merupakan lipid berbasis isoprena – gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan hati, dengan rentang fungsi yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan metabolisme asam lemak di dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami oksidasi beta. Poliprenol dan turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan yang penting, di dalam kasus ini pengangkutan oligosakarida melalui membran. Fungsi gula fosfat poliprenol dan gula difosfat poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di dalam biosintesis polisakarida ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam bakteri), dan di dalam protein eukariotik N-glikosilasi. Kardiolipin adalah sub-kelas gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang tersedia melimpah khususnya pada membran mitokondria bagian dalam. Mereka diyakini mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dengan fosforilasi oksidatif

 

4. Struktur

.Struktur trigliserida lemak dan minyak. Perhatikan struktur gliserol di sebelah kiri dan struktur ester di sebelah kanan. Juga perhatikan bahwa R1, R2, R3 dan panjang-dirantai molekul 12, 14, 16, 18, 20, 22, atau 24 karbon yang mungkin jenuh atau tak jenuh.





Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Fitosterol
http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol
http://id.wikipedia.org/wiki/Lemak
http://www.deherba.com/apa-sebenarnya-lemak-itu.html
www.scribd.com/doc/24905874/Pengertian-dan-fungsi-lemak




#Artikel ini adalah pengembangan dari slide no 52

Permasalahan
Menurut artikel diatas, lemak di dalam manusia mempunyai banyak manfaat, tetapi bagi manusia yang mempunyai kelebihan lemak pada tubuhnya ( obesitas ) apakah sebaiknya lemak itu dikurangi atau tidak? berikan alasan anda. Dan apabila lemak pada penderita obesitas dikurangi, apakah itu berakibat buruk pada si manusia obesitas tersebut? berikan alasan anda lagi.

10 komentar:

  1. bagi manusia yang mempunyai kelebihan lemak pada tubuhnya ( obesitas ) sebaiknya kadar lemak dalam tubuhnya mesti dikurangi.
    Alasannya:
    manusia yang memiliki kadar lemak berlebihan (Obesitas) juga cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi, membuat mereka lebih rentan terhadap arteriosklerosis, penyempitan arteri oleh endapan plak. Ini menjadi ancaman nyawa ketika pembuluh darah menjadi begitu sempit atau tersumbat bahwa organ-organ vital seperti otak, jantung atau ginjal kekurangan darah. Selain itu, penyempitan pembuluh darah memaksa jantung untuk memompa lebih keras, dan tekanan darah akan meningkat. Tekanan darah tinggi itu sendiri menimbulkan beberapa risiko kesehatan, termasuk serangan jantung, gagal ginjal, dan stroke. Sekitar 25 persen dari semua masalah jantung dan pembuluh darah yang berhubungan dengan obesitas.

    Studi klinis telah menemukan hubungan antara lemak tubuh berlebih dan timbulnya kanker. Dengan sendirinya, lemak tubuh dianggap sebagai tempat penyimpanan karsinogen (bahan kimia penyebab kanker) pada pria dan wanita. Pada wanita, lemak tubuh berlebih telah dikaitkan dengan tingkat lebih tinggi dari payudara dan kanker rahim, pada pria, ancaman datang dari usus besar dan kanker prostat.

    Tidak ada efek buruknya dalam hal mengurangi kadar lemak dalam tubuh yang berlebihan.
    asalkan dalam pengurangan kadar lemak yang berlebihan ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan kadar lemak dalaam tubuh yang masih dibutuhkan.
    mengurangi lemak tubuh berarti mengurangi resiko penyakit.

    BalasHapus
  2. Saudara novra...menurut saya, lebih baik dikurangi karena Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang lebih tinggi. Menurut literatur yang saya baca, Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes. (Tiga dari empat orang Amerika meninggal karena baik penyakit jantung atau kanker setiap tahun, menurut survei Kesehatan Nasional dan Gizi Pemeriksaan, sekitar 80 persen dari mereka kematian berhubungan dengan faktor gaya hidup , termasuk tidak aktif)
    Maaf jika terdapat kekurangan, semoga bermanfaat

    BalasHapus
  3. obesitas merupakan penyakit bukan hanya sekedar masalah estetika belaka. Cara pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita obesitas yaitu dengan melakukan obesity treatment pyramid. Dari bawah dimulai dengan modifikasi gaya hidup, yakni diet dan aktivitas fisik, ke atas dengan farmokoterapi, dan terakhir pada lokasi yang paling tinggi dari struktur piramid tadi adalah operasi.
    sebaiknya lemak pada penderita obesitas dikurangi karena beresiko terkena penyakit Jantung Koroner,Diabetes Mellitus, Kanker, Arthritis dan Gout,
    Hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia, dan batu empedu.
    pembuangan lemak tidak berpengaruh buruk jika cara yang dilakukan sudah benar.

    BalasHapus
  4. justru itu baik, karena seperti yang kita tahu bahwa obesitas tidak hanya mengganggu aktivitas penderita namun juga bisa menjadi mudahnya penyakit kompilasi kronis.,,, namun, sebaiknya dalam penururnan kadar lemak jangan menggunakan hal yang instan, akan tetapi olahraga yang teratur serta mengatur pola makan ehat.,. (back to nature) lah

    BalasHapus
  5. Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

    Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
    Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
    Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).

    disini kita tahu jika memang lemak itu telah menumpuk ditempat yang salah maka akan menyababkan penyakit yang berkelanjutan,,
    hidip indah kurangi lemak jika telah terlalu banyak menumpuk pada tempat yang salah.

    BalasHapus
  6. metanamida juga dikenal sebagai Formamida merupakan senyawa amida yang paling sederhana, seperti ini :
    O
    //
    H-- C --NH2
    jadi rantai ini merupakan rantai yang pendek, yang saya ketahui: Semakin panjang suatu rantai ikatan maka akan semakin besar pula massa molekul relatif senyawa tersebut, begitupun sebaliknya, dan juga semakin besar molekul relatif senyawa atau semakin panjang rantai ikatannya maka senyawa tsb akan semakin padat, jadi karena senyawa metanamida

    BalasHapus
  7. metanamida juga dikenal sebagai Formamida merupakan senyawa amida yang paling sederhana, seperti ini :
    ___O
    ___||
    H-- C --NH2
    jadi rantai ini merupakan rantai yang pendek, yang saya ketahui: Semakin panjang suatu rantai ikatan maka akan semakin besar pula massa molekul relatif senyawa tersebut, begitupun sebaliknya, dan juga semakin besar molekul relatif senyawa atau semakin panjang rantai ikatannya maka senyawa tsb akan semakin padat, jadi karena senyawa metanamida hanya memiliki rantai yang pendek hal ini yg menyebabkan senyawa ini berbentuk cair.

    BalasHapus
  8. metanamida juga dikenal sebagai Formamida merupakan senyawa amida yang paling sederhana, seperti ini :
    ````` O
    ````` ||
    H - C - NH2
    jadi rantai ini merupakan rantai yang pendek, yang saya ketahui: Semakin panjang suatu rantai ikatan maka akan semakin besar pula massa molekul relatif senyawa tersebut, begitupun sebaliknya, dan juga semakin besar molekul relatif senyawa atau semakin panjang rantai ikatannya maka senyawa tsb akan semakin padat, jadi karena senyawa metanamida hanya memiliki rantai yang pendek hal ini yg menyebabkan senyawa ini berbentuk cair.

    BalasHapus